Tuesday, May 30, 2017

Meski Ada Yang Bilang Gus Dur Buta, Tapi Masih Bisa Baca Tanpa Kaca Mata Ini Kisahnya




ISLAM KITA- Pernah beredar rekaman di Youtube seorang menghujat Gus Dur sebagai orang yang buta mata serta buta hati. Tentang hal semacam ini, satu diantara pengasuh Pondok Pesantren Ma`hadul Ilmi al Syari (MIS), pesantren tertua di Sarang, Rembang, Gus Rosikh, miliki narasi unik mengenai masih tetap aktifnya pandangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di saat tuanya. 
 


Dua th. sesudah Gus Dur dilengserkan dari jabatan presiden, Gus Rosikh berbarengan kakaknya, Gus Muhammad sowan pada cucu Hadratussyekh Hasyim Asy’ari itu dirumah Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Keduanya mewakili Pondok Pesantren MIS mengemukakan surat undangan serta memohon Gus Dur berikan mauidoh hasanah acara Pondok. 


Dengan diantar ajudan Gus Dur, Zastrow al Ngatawi, keduanya berjumpa Gus Dur serta mengemukakan maksud kehadiran mereka. Satu amplop diisi satu lembar kertas HVS ukuran kwarto berkop surat pondok diberikan. 


Gus Dur segera buka amplop itu serta memegang lembaran suratnya. Disaksikan sendiri oleh Gus Rosikh serta Gus Muhammad, Gus Dur buka mata kirinya yang sampai kini seakan-akan terpejam, termasuk juga di beberapa photo yang mengedar. Seperti di ketahui, penyakit stroke yang terkena Gus Dur pernah beresiko pada penglihatannya. 


Diliat dengan terang oleh rombongan Pesantren MIS Sarang itu, Gus Dur membaca surat itu dengan mata segera, tanpa ada kacamata. 


" Kami saksikan sendiri, Gus Dur membaca dengan matanya segera. Surat dari saya didekatkan di muka beliau serta di baca dengan cermat. Jadi Gus Dur itu tidak buta, ” kata Gus Rosikh di tempat tinggalnya, di kompleks Pesantren MIS Sarang, Rabu (24/5) malam. 


Masih tetap dengan memegang surat itu, papar Gus Rosikh, Gus Dur ajukan pertanyaan dalam bhs Jawa. " Tanggal iki saya iso teko. Jam piro acarane? (di tanggal ini saya dapat datang. Jam berapakah acaranya~red), " bertanya Gus Dur. 


" Bakda isya, Kiai. Mulai jam 20. 00, " jawab Gus Roskih. 


Setelah itu Gus Dur juga menceritakan bila ia pernah tiga kali mengaji pasan (mengaji di bln. puasa) di Pesantren MIS Sarang. Gus Dur mengatakannya dengan berseloroh : 


" Saya tau mondok ning Sarang telung th.. Yokuwi telung posonan (saya pernah mondok di Sarang tiga th.. Yaitu tiga kali puasa), " ucap Gus Dur sembari tertawa, lalu disambut ngakak dua tamunya.





1 comment: