Habib Umar Bin Hafizd Ulama Besar Abad Ini Yang Hafal 100.000 Hadist

ISLAM KITA-Siapakah Ulama Era ini yang memperoleh gelar AL HAFIZ??
Beliaulah Guru mulia Al Habib Umar bin Hafizd.

Al Hafiz yaitu satu gelar Agung yang di peruntukkan untuk Ulama yang hafal 100. 000 ribu hadis bersama sanad serta matannya.

Di jaman dulu terdapat beberapa ulama yang meraih derajat ini, tetapi dijaman saat ini sangatlah langka.

Butuh di ketahui, yang disebut hapal hadits di sini tidaklah cuma hapal matannya saja (Rasulullah saw bersabda : …),
tidak dari situ,

Tetapi harus juga dapat hapal dengan beberapa nama perawi di rantai sanadnya (dari fulan yang menyampaikan kabar dari fulan, dari fulan, dari fulan, dst hingga pada Rasulullah), juga hapal th. lahir perawinya, kondisi hidupnya, aslinya dll.

Sedang satu hadits yang pendek saja, dapat jadi dua halaman apabila dibarengi hukum sanad serta hukum matannya.

Al Habib Umar bin Hafidh, beliau yaitu satu diantara ulama yang dapat meraih derajat Al Hafidh di era ini. Beliau hapal 100. 000 hadits lebih bersama hukum-hukum sanad serta matannya keseluruhannya.

Untuk meraih derajat Al hafidh di era 21 ini tidaklah perkara mudah. Di mana jumlah hadits di atas muka bumi yang bertebaran di kitab-kitab bila di kumpulkan tak meraih 100. 000 hadits!.

Artinya bila kita berupaya menyatukan semua buku hadits yang ada saat ini, jumlah keseluruhnya haditsnya tidak bakal meraih 100 ribu hadits.

Kita saksikan, umpamanya, Kitab Shahih Bukhari haditsnya selesai di nomor 7. 124 (bila ada pendapat lain juga jumlahnya akan tidak jauh dari angka tsb)

Kitab Shahih Muslim selesai di hadits no 3. 033 (beberapa pendapat menyampaikan sekitaran 5000an)

Sunan Abu Daud berisi sekitaran 5. 000an hadits,
Sunan Tirmidzi berisi sekitaran 4000an hadits,
Sunan An Nasa’i berisi sekitaran 5000an hadits,
Sunan Ibnu Majah sekitaran 4. 300an hadits, Shahih Ibnu Hibban sekitaran 3. 000an hadits,
Al Muwatha’ Imam Malik sekitaran 1. 600an hadits,
Musnad Ahmad bin Hanbal sekitaran 27. 000an hadits,

Mungkin saja masih tetap ada beberapa puluh kitab hadits yang lain, tetapi bila di kumpulkan semuanya, Insya Allah tak meraih 100. 000 ribu hadits,

Siapa juga yg dapat di jaman itu menulis semuanya hadits?.

Jadi, bagaimana langkahnya seorang dapat menghapal sejumlah 100. 000 hadits di jaman ini?
Sedang jumlah semuanya hadits di kitab-kitab tidaklah sampai 100. 000 hadits?.

Terkecuali menghapal semuanya hadits yang telah tercatat di kitab, sudah pasti mesti diteruskan untuk menghapal hadits yang belum dibukukan,

Langkah tersebut cuma dapat di peroleh dengan jalan berguru pada ulama hadits yang menaruh hadits yang mungkin saja diperoleh dari guru-gurunya,
Gurunya bisa dari guru dari gurunya,
Dst sampai pada Rasulullah saw,
tetapi mungkin saja hadits itu belum pernah dibukukan.

Sekianlah Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh, beliau dapat meraih derajat Al Hafidh di jaman ini. Dalam kehidupan keseharian, nyaris disemua gerak-gerik serta tampilan beliau berdasar pada sunnah serta ada landasan haditsnya.

 
 Baca Juga: 1. doa-membuka-toko-atau-tempat-usaha dari habib umar
                    2. 12-tips-dan-adab-malam-pertama-dalam islam

Dari mulai langkah kenakan pakaian, langkah duduk, langkah jalan, langkah makan, langkah tidur, langkah minum, langkah bicara, hingga pada aktivitas keseharian beliau nyaris sama juga dengan langkah Rasulullah saw.

Jadi bila kita umpamanya satu kali lihat langkah duduk beliau dengan style A, lantas kita mencarinya dihadits apakah Rasulullah pernah duduk dengan style sejenis itu?

Tentu kita bakal menemukannya, nyatanya ada, serta memanglah Rasulullah pernah lakukan duduk dengan style seperti itu.

Jadi tak terlalu berlebih bila disebutkan kalau beliau yaitu kitab hadits yang jalan, karna nyaris dari semuanya gerakan serta aktivitas yang beliau kerjakan senantiasa berdasar pada sunnah, ada landasannya.

Namun lihatlah bagaimana ahlak beliau? Bagaimana tawadlu'nya beliau?
Beliau pernah berkata ;

“Tidaklah saya berdiri dihadapan beberapa orang untuk mendakwahi mereka terkecuali saya yakini kalau mereka tambah baik serta lebih mulia dariku,
Serta tidaklah saya berdiri di hadapan mereka terkecuali saya menginginkan barokah pandangan mereka serta barokah doa-doa mereka”
subhanalloh..