Jadi, kata dia, tak heran dirinya merapatkan barisan dengan organisasi NU karena leluhurnya juga bergabung di NU. Tak heran jika dia bersilaturahim ke PBNU.
“Pertama tentunya menyambung silaturahim,” katanya ketika ditemui NU Online selepas bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di gedung PBNU, Jakarta, Selasa
Baca Juga : kang-emil-bungkam-status-jonru
seharusnya-anies-menang
ternyata-ra-kartini-pernah-nyantri
Menurut dia, silaturahim itu adalah upaya merapatkan barisan dengan NU karena saat ini ada upaya umat dipecah-belah, orang cenderung mengkafrkan, membenci, dan menebar kemarahan.
Upaya pecah belah umat itu, lanjutnya, terungkap juga dari muhasabah Mustasyar PBNU KH A. Mustofa Bisri di Masjid Agung Kota Bandung beberapa hari lalu.
“Nah, sebagai wali kota, saya harus berupaya mencari solusi yang fundamental. Salah satunya adalah bersama dengan NU, organisasi yang dari sejarahnya sudah sangat di depan membela NKRI.”
Untuk hal itu, pria yang disapa Kang Emil akan bekerja sama dengan NU di berbagai tingkatan, mulai dari NU Kota Bandung, NU Jawa barat, PBNU dengan menyamakan konsep dan pandangan.
“Alhamdulillah tadi Pak Kiai Said Aqil menyampaikan dukungan terkait itu; NU sebagai benteng terakhir, istilah Gus Dur, kita ini, NU ini, sangat mulia, satpamnya republik,” jelasnya
No comments:
Post a Comment