ISLAM KITA-Mengapa Banser Sidoarjo begitu marah, sampai harus membubarkan pengajian Khaled Basalamah?. Mengapa Banser mau menjaga gereja tapi ada pengajian malah dibubarkan? Bukankah NU toleran? Demikian pertanyaan2 menggugat dan memojokkan, bukan hanya Banser dan Ansor, tapi juga NU.
Kemarin mereka puja puji pd NU krn membela Kiai Ma'ruf Amin ketika sempat tegang dg Ahok. Satu hal yang saya pastikan. Banser tdk akan marah tanpa sebab. Ketika ulama2 NU dihina di medsos, banser langsung bergerak. Tanpa dikomando, Banser langsung mengambil langkah untuk membela ulama panutannya. Mereka tdk teriak-teriak: "Bela ulama!"
Dalam membela dan menjaga nama baik ulama panutan, banser tdk perlu pasang-pasang spanduk minta bela ulama. Memang yg dibela banser bukan sembarang ulama, tp ulama yang pantas jadi panutan. Bukan ulama yg teriak-teriak provokasi sana-sini. Ulama yg dibela Banser juga bukan ulama yang ngemis-ngemis minta dibela. Banser tergerak karena jiwa santri, bukan yang lain.
Mengapa pula Banser harus menjaga gereja? Harus diingat bagaimana awal mula Banser jaga gereja pd awal 2000 an. Waktu itu ketegangan Islam dan Kristen akibat konflik Ambon merebak dimana-mana. Gereja banyak mendapat ancaman bom. Salah satunya gereja di Mojokerto yang diancam bom. Kita ingat, ada anggota banser yg terkena bom. Riyanto namanya. Jadi keterlibatan BANSER menjaga gereja ada bagian dari upaya untuk menjaga NKRI, bukan yang lain. Banyak orang yg gak paham dg hal ini. Terus mengapa banser marah dengan tipe da'i wahabi seperti Khaled Basalamah. Sejarah hubungan NU dan Wahabi kita sudah tahu. Kelompok wahabi selalu menyudutkan praktek Keberagamaan masyarakat NU.
Kalau saja di Indonesia NU kecil dan kelompok wahabi besar, NU pasti sudah dianggap sbg aliran sesat. Bukankah NU toleran dg kelompok yg berbeda? Betul, NU toleran kepada siapapun sepanjang orang itu tdk mengganggu NU dan ulamanya. Salah satu karakteristik wahabi adalah keusilannya. Mereka tdk bisa hidup ber-koeksistensi dg kelompok lain yang berbeda. Wahabi cenderung mau memang sendiri. merasa benar sendiri. orang yg berbeda dg mazhabnya dituduh macam-macam. Dari
bid'ah sampai kafir. Ketidaksiapan ber-koeksistensi itulah yg menjadikan wahabi selalu mjd sumber konflik.
Apakah dengan demikian wahabi harus dilarang ? Nggak juga. Wahabi silahkan hidup. Tapi kebiasaan mengolok-olok amaliyah orang lain dihilangkan. Wahabi harus mereformasi diri agar bisa hidup berdampingan dengan damai. Kalau tidak, akan selalu jadi sumber masalah. Kebiasaan merasa paling tahu sunnah nabi, paling tahu al-Quran harus dikurangi. Kalau mau ditoleransi, perlu belajar toleran !.
Percayalah, banser dan NU akan menjadi teman dan sahabat, jika kalian juga bersahabat. Sebaliknya, kalau kalian terus menerus memusuhi NU dan mengolok-olok amaliyah NU, warga NU juga tidak akan tinggal diam. Sekian.
OLEH:
Rumadi Ahmad
judi sabung ayam
ReplyDelete