Sunday, March 26, 2017

Begini Sejarah Masjid Terbesar Di Shanghai China




ISLAM KITA- Masjid Xiaotaoyuan sebelumnya dikenal adalah Masjid Shanghai Barat, merupakan sebuah masjid di Daerah Huangpu, Shanghai, Tiongkok. Masjid ini merupakan masjid terbesar di Shanghai

Masjid Xiaotaoyuan awalnya dibangun pada tahun 1917 oleh Jin Ziyun, Direktur Dewan Islam Shanghai, yang telah membeli lahan untuk pembangunan masjid. Saat itu direnovasi pada tahun 1925 serta selesai dua tahun kemudian dalam bentuk seperti sekarang ini. Lokasi masjid adalah lokasi yang semula merupakan tempat berdirinya Sekolah Islam Shanghai.

Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada 1 Oktober 1949, Wali Kota Shanghai Chen Yi melakukan masjid inspeksi ek masjid dan menyetujui dana untuk pemeliharaan masjid. Pada tanggal 15 Februari 1984, masjid ini terdaftar sebagai warisan arsitektur oleh Pemerintah Kota Shanghai.






Masjid ini dibangun dalam gaya tradisional Islam Asia Barat yang dikombinasikan dengan arsitektur Tiongkok. Eksterior dicat hijau dan putih. Di atas pintu masuk gerbang kata 'masjid' dituliskan dalam bahasa Tiongkok dengan ukiran kaligrafi yang cukup indah dibuat oleh kaligrafer Luo Junti. Di pintu masuk juga terdapat dua kolom yang berhiaskan kaligrafi Arab yang menampilkan ayat-ayat dari kitab suci Al-Quran.

Masjid ini saat ini dapat menampung sekitar seribu orang jamaah yang melakukan ibadah secara bersamaan dengan luas lantai 500 m2. Ruangan sholat ini dilengkapi dengan jendela melengkung. Masjid ini juga memiliki satu menara dan empat kubah yang berada pada empat penjuru masjid




Antara 1919 dan 1948, Shanghai adalah pusat lalu lintas kapal laut bagi umat Islam Tiongkok yang berniat melaksanakan ibadah haji ke kota suci Mekah. Pada periode itu Masjid Xiaotaoyuan digunakan sebagai pusat berkumpulnya yang hendak berangkat ke Mekah. Masjid ini merupakan markas bagi Asosiasi Shanghai Islam yang didirikan pada tahun 1962 dan juga merupakan kantor Komite Manajemen Masjid di Shanghai. Masjid perempuan secara rutin melakukan kegiatan keagamaan bagi perempuan Muslim di Shanghai.

 Baca juga :1.  ternyata-ra-kartini-pernah-nyantri

                    2. risalah-sarang-hasil-dari-pertemuan para kyai sepuh nusantara

Muslim di Shanghai sebagaimana di daerah Cina lainnya penganut mazhab Hanafi.. Saat waktu zhuhur tiba langsung diisi dengan ceramah berbahasa Cina. Seusai ceramah dimulai khutbah dengan bahasa Arab yang diterjemahkan langsung ke bahasa Cinan. Seusai khutbah langsung shalat Jum'at. Selesai shalat Jum'at langsung shalat sunnah tanpa wirid dan dzikiran.

Di Shanghai dan sekitarnya ada 8 masjid yang menampung 130 ribu orang di Shanghai dan 100 ribu di luar Shanghai. Ada 56 suku di seluruh Cina, yang beragama Islam ada 10 suku. Semua masjid dan umat muslim dikoordiner oleh Asosiasi Islam Cina.


Sumber Berita: Tulisan KH. Cholil Nafis, Ph D


1 comment: