ISLAM KITA- Tiap-tiap orang yang
mengambil keputusan
untuk menjadi mualaf mempunyai cerita tidak sama sampai
mereka meyakini untuk memeluk
Islam. Dalam Kesempatan
ini cerita datang dari hijabers muda,
peserta audisi on-line Sunsilk Hijab Hunt 2017,
Marcellina Elen Septianti. Hijabers dengan sapaan akrab Elen itu mengakui awalannya bukanlah Islam dari lahir namun mualaf.
Elen mengambil keputusan untuk mualaf mulai sejak 2014 saat duduk di bangku kuliah. Sesudah mualaf ia juga segera memakai jilbab dengan cara berkelanjutan. Hijabers berumur 23 th. ini mempunyai perjalanan panjang sampai pada akhirnya pilih Islam sebagai agama yang diyakininya saat dewasa.
Waktu terlibat perbincangan dengan Wolipop lewat telepon, Elen menyampaikan dahulu agamanya masih tetap Kristen Katolik sampai masuk kuliah sesudah memperoleh beasiswa di Kampus Negeri Semarang (Unnes) pada 2012. Karna lewat program beasiswa, Elen diwajibkan untuk tinggal di asrama sepanjang setahun.
Hijabers asal Cilacap, Jawa Tengah, itu menyampaikan aktivitas di asrama berbagai macam dari mulai memasak sampai tutorial hijab. Hingga disuatu waktu, Elen disuruh jadi jenis tutorial hijab di depan beberapa rekannya. Walau lain agama untuk Elen jilbab cuma kain saja bukanlah suatu hal yang butuh di kuatirkan. Tetapi nyatanya hatinya seperti terketuk saat menggunakan jilbab.
" Saya terima saja toh hanya sebatas baju. Namun cocok berhijab saya terasa kok lebih cantik ya? Kok ngerasa nyaman ya? Sesudah pada akhirnya geser kos itu rekan-rekan kerap suruh gunakan jilbab. Yasudah kok lama-lama keterusan, selalu ada hasrat cobalah ya keluar kos paka jilbab hanya masih tetap sembunyi-sembunyi takut rekan-rekan salam memahami, namun nyatanya itu semula saya tertarik dengan Islam, " narasi Elen Bermula dari Jenis Hijab, Wanita Cantik Asal Cilacap Ini Jadi Mualaf
Saat kuliah jalan masuk semester 2, Elen menyampaikan ada pelajaran agama termasuk juga Kristen Katolik. Ia juga terasa menginginkan jadi Katolik yang patuh. Ia mengakui kerap tanya-jawab dengan rekannya yang seiman supaya lebih patuh yang akan datang.
Terkecuali memahami Katolik, Elen juga tertarik belajar budaya Islam serta kerap terlibat perbincangan dengan rekannya yang muslim. Ia suka lakukan dialog mengenai agama. Sampai pada akhirnya Elen terasa ada ketertarikan lebih dalam mengenai agama Islam.
" Titik baliknya saat saya menginginkan lebih patuh ke Katolik namun juga menginginkan tahu mengenai Islam. Nyatanya saya juga kerap salah mengenai agama Islam. Awalannya saya fikir Tuhannya itu Muhammad namun nyatanya Allah yg tidak berwujud. Saya salah kaprah gitu. Walau sebenarnya Muhammad itu Nabi, pada akhirnya saya makin tertarik, " lebih wanita yang mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Basic itu.
Sejak itu, Elen jadi terasa bimbang dengan agamanya sendiri. Ia juga mengambil keputusan tidak untuk melaksanakan ibadah sepanjang lebih kurang setahun. Kebimbangan menyelimuti hijabers berparas manis ini. Bahkan juga hal itu disadari Elen pernah bikin keluarga terasa sedih karna ia tidak pergi ke gereja dan turut merayakan Paskah.
Lalu di 2014 ia memohon izin pada sang ibunda untuk memeluk Islam. Awal minta izin pasti tidak diijinkan. Elen tidak menyerah serta selalu minta izin sampai pas pada 20 Juli 2014 ia mengambil keputusan untuk jadi mualaf. Ia terasa telah betul-betul kepayahan karna sepanjang satu tahun tidak mempunyai 'keyakinan' walau sebenarnya Elen sendiri telah belajar bagaimana tata langkah salat serta menghapal surat-surat pendek.
" Saya hanya tinggal bisa izin dari ibu saja, pas 20 Juli 2014, itu 1 minggu sebelumnya Lebaran, saya paling akhir kali minta ibu untuk masuk Islam. Ibu itu mikirnya saya dipengaruhi sama pacar karna saya kuliah jauh serta ibu tidak tahu. Saya hingga katakan bila menurut ibu saya geser Islam karna pacar saya, saya bakal putus saat ini. Selalu saat itu ibu sembari nangis katakan yasudah bila itu ketentuan kamu yang utama ditelateni, wajibnya lima saat janganlah dilanggar, " lanjut Elen.
Pada akhirnya Elen mengambil keputusan untuk jadi mualaf di mushalla dekat tempat tinggalnya. Dibantu tetangga serta ustad ditempat tinggalnya, ia juga masuk Islam. Satu yang buat terharu sekalian sedih menurut Elen sesudah masuk Islam yaitu saat ia pulang ke tempat tinggal. Ia disambut suka ria oleh ke-2 adiknya tetapi tidak dengan sang ibunda.
" Saat saya ingin mualaf yang bantu itu tetangga dari mushalla dia yang panggil ustad serta ngumpulin warga supaya mereka ketahui. Pulangnya saya disambut sama dua adik saya, didoain sama mereka walau sebenarnya mereka masih tetap Katolik. Namun saya sedih karna ibu saya tiga hari tidak mau ngomong sama saya. Saya puasa, buka sendiri, sahur sendiri, paling berat itu, dicuekin sama rekan atau saudara dapat diatasi, namun bila sama ibu sendiri rasa-rasanya sulit, " imbuhnya.
yang asik ? ayam bangkok petarung
ReplyDelete