Sebelum kita bahas secara pelan-pelan dan tumakninah, ada baiknya antum sekalian mengkalibrasi kedua dengkul lebih dahulu, agar tidak tertukar posisi dengan kepala. Bisa digaruk apa semacamnya lah :)
Baiklah, apa benar ini bendera Kanjeng Nabi SAW? Untuk menjawab hal ini, Aa tidak akan memakai kajian hadits yang njelimet dan bisa bikin dengkul puyeng tujuh keliling. Kita pakai kajian sejarah saja, terutama sejarah penulisan huruf Arab.
1. Huruf Arab pada zaman Rasul dan pra Rasul, tidak dituliskan dengan titik dan baris, dan demikianlah al Quran dituliskan dalam mushaf Utsmani. Hal ini tidak menjadi masalah karena saat itu orang Islam masihlah orang Arab yang fasih dalam bahasa Arab.
Ini menjadi masalah ketika Islam mulai tumbuh dan berkembang di kalangan non Arab, dan terjadi kesalahan-kesalahan membaca. Ya bisa kita bayangkan, tanpa titik dan baris, sehingga tidak bisa membedakan mana huruf jim, ha, kho, ta, tsa, nun dst. Belum lagi tanda bacanya.
Baca Juga :1. hati-hati-propaganda-dibalik penggalangan dana online
Jangankan antum yang baru tamat Iqra 3, ulama sekelas Prof KH Said Aqil Siroj yang puluhan tahun "makan" kitab kuning, dengan disertasi yang ditulis dalam bahasa Arab berpredikat "Mumtaz Syaraful Ula" (dengan pujian, karena nahwu sharafnya 100% bebas kesalahan), dalam salah satu ceramahnya, mengaku kebingungan dan gak bisa baca mushaf Quran Utsmani tersebut. Baca lho ya, bukan menghafal..:)
Kalau gak percaya, coba liat disini :
https://en.wikipedia.org/wiki/Samarkand_Kufic_Quran…
Huruf Arab diberi tanda titik dimulai pada zaman tabiin Abu Aswad al Duali di zaman khalifah Ali bin Abi Thalib RA (sekitar tahun 656 M), kemudian disempurnakan lagi oleh Al Khalil ibn Ahmad al-Farahidi (786 M) dan dipakai sampai sekarang.
2. Coba lihat bendera yang diklaim bendera Rasul ini, ada tanda titik dan barisnya? Jangan dijawab dulu, diusap-usap dulu dengkulnya biar agak nyaman.
Ada ya? Kalau ada, maka 1000% ini BUKAN bendera Kanjeng Nabi, kecuali tentara Nabi SAW saat itu bisa loncat ke masa 25 tahun depan, kemudian kembali lagi membawa bendera ini.
Bendera dan Panji Rasul itu berwarna putih dan hitam, polos, tanpa tulisan dan simbol-simbol lainnya.
3. Lantas, ini bendera siapa? Pertanyaan bagus, berarti dengkul antum sudah agak kembali ke posisi yang benar. Jangan kaget dulu dengan jawaban Aa berikut ini ya...
Bendera dengan latar hitam, bertuliskan kalimat syahadat tersebut, baru merebak dipakai sekitar akhir 1990-an, (dengan mengadopsi tradisi penggunaan sebelumnya oleh Taliban/Pashtun) oleh organisasi sebagai berikut :
1. Al Qaeda
(lihat https://en.wikipedia.org/wiki/Al-Qaeda)
2. ISIS/ISIL, dengan tambahan variasi cap emblem tulisan dalam cincin Rasul
(https://en.wikipedia.org/…/Islamic_State_of_Iraq_and_the_Le…)
3. Jama'at al-Tawhid wal-Jihad
( https://en.wikipedia.org/wiki/Jama%27at_al-Tawhid_wal-Jihad)
4. Boko Haram
5. Hizb Tahrir (last but not least)..
Antum mau mengidentifikasi diri dengan organisasi radikal diatas? Kalau Aa sih tegas katakan "TIDAK!!!", apalagi #ISIS dan Boko(ng) Haram yang melakukan kekejian tak beradab. Mereka inilah yang mencoreng dan menistakan wajah Islam yang sebenarnya.
Jangan mau ditipu pakai bendera, apalagi bendera yang diklaim adalah bendera Kanjeng Nabi.
Kalau dengkul antum mulai senut-senut, coba minta tokoh kartun kapir Doraemon mengeluarkan pil dari kantong ajaibnya!
#StopIslamRadikal #BubarkanHTI
==================
Referensi :
1) Manuskrip Quran Utsman - https://en.wikipedia.org/wiki/Samarkand_Kufic_Quran
2) Abu Aswad al Duali - https://en.wikipedia.org/wiki/Abu_al-Aswad_al-Du%27ali
Sumber : Tulisan : Jody Ananda
![]() |
Bendera HTI yang diklaim bendera Rosullah |
Percaya tidak percaya
ReplyDeletehanya di ROYALQQ.POKER
anda akan merasakan sensasi kemenangan!
ayam bangkok
ReplyDelete